Panggilan Terbuka (Call For Papers) – Peneliti/Penulis/Intelektual Muda

Simposium Khatulistiwa 2020, Alam Terkembang Jadi Guru

Tema: Pengetahuan Lokal dan Problem-problem Relasi(onal) Dalam Penciptaan Seni

 

Simposium Khatulistiwa 2020 ini mencoba untuk menyejajarkan praktik-praktik penciptaan seniman dengan kebudayaan sehari-hari masyarakat tempatan dalam berbagai lapis interaksinya: saling menginspirasi, kolaborasi, atau responsi. Pengetahuan dan praktik-praktik produksi pengetahuan dalam kehidupan seharian masyarakat berakar dari respons terhadap nilai dan kepercayaan yang terkait dengan alam dan ekologi, yang kemudian bertaut dengan gagasan “disiplin seni” ketika terjadi interaksi-interaksi dengan seniman (sebagai profesi).

Secara khusus, seniman kontemporer telah melakukan upaya pembacaan kembali pengetahuan dan budaya-budaya lokal ini dengan melakukan “penelitian” dan “kolaborasi” dengan warga setempat, kemudian mentransformasikannya menjadi bentuk-bentuk karya kontemporer. Seniman mendorong dirinya untuk bekerja dengan pendekatan antropologi untuk mendekati kebudayaan lokal, kemudian menafsir realitas itu menjadi bentukan baru. bagaimana bentuk-bentuk baru ini juga dapat memberikan aspirasi perubahan bagi masyarakat itu sendiri.

Bagaimana proses pertukaran pengetahuan di antara seniman dan warga lokal ini terjadi? Apakah ada relasi kuasa yang lebih sejajar di antara keduanya? Bagaimana proyek seni dapat mendorong keduanya untuk saling berkontribusi terhadap perubahan? Bagaimana posisi seniman sebagai pihak yang kemudian lebih terkena terpaan sosial (exposure) dari proyek-proyek macam ini dapat bersikap adil terhadap pengetahuan warga?

Dekolonisasi pengetahuan dan aktivisme yang tidak terpusat menjadi perhatian dalam seni, tetapi mencakup kebudayaan yang lebih luas. Salah satunya interaksi atau pendayagunaan pengetahuan lokal dalam menyelesaikan problem sosial atau inovasi dan penciptaan menuju masa depan.

Lokal selalu berada dalam dinamika dengan yang global, atau dalam konteks lebih rinci, nasional. Dlm arus globalisasi, lokalisasi sering dipandang secara orientalis sebagai sesuatu yang eksotik atau liyan.Sedangkan dalam praktik riilnya, ketimpangan kuasa pengetahuan berbasis wilayah pasca-kolonial masih kental. Pengetahuan barat dalam kurikulum seni misalnya. Dalam konteks nasional, Indonesianisasi (disebut Appadurai lebih berbahaya untuk Papua daripada amerikanisasi) misalnya masih terus terjadi pasca Orba.

 

Subtema:

  1. Pengamatan atas relasi lokal – global dalam penciptaan seni
  2. Dekolonisasi atau upaya penafsiran ulang sejarah seni
  3. Kontribusi seni dalam advokasi kesetaraan (difabilitas, gender marginal, kelompok terpinggir)
  4. Perayaan tradisi lokal dan produksi pengetahuan

Ketentuan:

  1. Pelamar berusia maksimal 40 tahun pada akhir Oktober 2020, Warga Negara Indonesia yang berdomisili di seluruh belahan dunia.*
  2. Pelamar dapat berasal dari organisasi penelitian, pengajar di universitas/sekolah seni atau peneliti dan pemikir independen
  3. Makalah yang diajukan sudah dalam proses penelitian (bukan mengajukan proposal penelitian), sehingga sudah siap ditulis dalam jangka waktu sebulan setelah pengumuman peserta yang lolos.
  4. Setiap peserta hanya dapat mengirimkan satu proposal atau satu usulan tulisan
  5. Makalah yang terpilih akan dipresentasikan pada 27-28 Oktober 2020 (sementara ini masih bersifat penggabungan luring dan daring), dan tulisan akan dipublikasikan dalam bentuk kumpulan makalah yang akan didistribusikan secara terbatas.*
  6. Peserta yang terpilih akan mendapatkan imbalan yang akan diatur dalam perjanjian selanjutnya.

Tata cara pendaftaran:

  1. Isi formulir melalui tautan berikut: https://forms.gle/G5EDbvKrEnwtC16aA
  2. Dalam formulir tersebut, Anda akan diminta melampirkan abstrak tulisan maksimal 500 kata, contoh tulisan yang pernah dipublikasi, serta daftar riwayat hidup
  3. Pendaftaran dibuka 10 September hingga 22 September 2020
  4. Proposal tulisan yang lolos akan diumumkan pada 28 September 2020 (akan diberitahukan langsung kepada peserta dan pengumuman melalui kanal media sosial Biennale Jogja)

 

Keterangan lebih lanjut hubungi office.biennalejogja@gmail.com, atau telp ke +62274587712.

 

* Kami menerima pendaftaran peserta dari luar Jawa dan luar negeri, tetapi karena keterbatasan kami, peserta dari luar Jawa/luar negeri akan mempresentasikan karyanya secara daring.

** Makalah ditulis dalam format tulisan untuk jurnal akademik, maksimal 5000 kata, dengan deadline pengumpulan naskah final 10 November 2020.