Tentang Simposium Khatulistiwa 2022: Kuat Akar Kuat Tanah

Latar Belakang Simposium Khatulistiwa 2022 menjadi penting untuk menandai pergeseran konsep dan tema kerja Biennale Jogja selama beberapa tahun mendatang. Simposium kali ini akan menjadi ruang refleksi atas kerja-kerja Biennale Jogja seri khatulistiwa putaran satu selama (2011 – 2021) untuk mengantar diskusi pembuka tentang putaran kedua dari Biennale Jogja seri khatulistiwa yang akan dimulai pada […]

Equator Symposium Online Series 2022

Dunia berubah, seni berubah. Dengan imajinasi baru kartografi dunia yang lebih mendambakan kesetaraan, bagaimana negosiasi semacam itu bisa dibaca sebagai tawaran kolaborasi baru yang lebih egaliter dan demokratis antar institusi seni dalam berbagai konteks? Bagaimana festival seni—biennale, documenta, festival—merespon dan direspons oleh konteks sosial politik yang lebih luas dan menjadi bagian dari gerakan kolektif? Bagaimana […]

Mengakar Kuat, Meluas!

“Tadi ada orang perusahaan datang menggambar peta, apa artinya itu?” tutur Aditya Dipta Anindita meniru pertanyaan masyarakat adat di Jambi yang dikepung korporasi perkebunan. Dirinya, mewakili Sokola Rimba, dan Dicky Takandare dari Udeido Collective mengisi panel Sesi IV Simposium Khatulistiwa Biennale 2022 “Kuat Akar Kuat Tanah”. Sesi bertajuk “Artikulasi Translokalitas dan Budaya Hibrida” ini dipandu […]

Semangat Bandung Meredup, Tampomas Hilang Kemudi

Geletar Bandung merambat ke Tashkent. Konferensi Asia-Afrika 1955 meneguhkan tekad bangsa-bangsa bekas terjajah bahwa solidaritas itu ada dan dunia baru adalah mungkin. Begitulah Kelana Wisnu Sapta Nugraha bicara soal sastra dekolonial dalam Sesi III Simposium Khatulistiwa Biennale “Kuat Akar Kuat Tanah” hari kedua (29-10). Sesi III ini bertajuk “Transnasional dan Transhistoris”. Selain Kelana, sesi ini […]

Pengetahuan adalah Senjata

Slide ke slide, presentasinya membawa peserta ke awal abad ke-20 ketika dua sarjana arsitektur Belanda, Maclaine Pont dan Wolf Schoemaker, gumun dengan ke-Jawa-an. Berdua, mereka amati bangunan Jawa bagai preparat di laboratorium. Demikian paparan David Hutama, panelis dari Sesi II Simposium Khatulistiwa Biennale “Kuat Akar Kuat Tanah” hari kedua (29-10). Selain David Hutama, sesi yang […]

Yang Patah dan Yang Tumbuh Pascagenosida

“Mundur satu slide lagi. Nah, ya, tarian ini,” ucap Mitha Budhyarto yang membuat slide operator tayangkan iring-iringan penari. Inilah Tari Wanar.  Tari ini adalah bagian dari presentasi Amos dalam Simposium Biennale Jogja “Kuat Akar Kuat Tanah” hari kedua Sesi I (29-10). Bertajuk “Kelas dan Identitas Post-Kolonial”, sesi ini dipandu oleh Suwarno Wisetrotomo dengan menghadirkan tiga […]

Dunia yang Lebih Adil bersama Feminisme

Ini kedua kalinya Anton bertanya di Simposium Biennale Jogja 2022 “Kuat Akar Kuat Tanah” pada Jumat (28-10) di Concert Hall Pascasarjana ISI. Namun, kali ini, pertanyaannya agak personal. Pada Sesi III bertajuk “Gerakan Perempuan dan Dekolonisasi”, dia bertanya apakah lelaki, seperti dirinya, bisa gabung satu saf dengan gerakan perempuan. Pertanyaannya ditujukan kepada Astrid Reza yang […]

Ketika Seni Mengakali Akal-akalan Kapitalisme Mutakhir

“Seni dan Aktivisme di Tengah Kapitalisme Mutakhir,” eja Manshur Zikri selaku moderator atas tema sesinya. Penekanan ada di dua kata terakhir, “Kapitalisme Mutakhir”. Ini tentu tema yang berat, ujarnya yang disambut gerundelan peserta tanda bersepakat dengan Manshur. Simposium Khatulistiwa Biennale “Kuat Akar Kuat Tanah” melanjutkan sesi panelnya. Sesi sebelumnya, “Internet, Seni, dan Gerakan Sosial Baru”, […]

Menerabas dengan Internet

  Pagi hari (28/10), Fellalia Hasna Hanifa terpaksa “mempercepat” sidang tesisnya yang dijadwalkan pada siang nanti. Sebab, materi tesis yang terangkum dalam presentasi berjudul “Narasi dan Aksi dalam Wacana Multimodalitas Akun Twitter @WadasMelawan” mesti dipaparkannya dalam Simposium Khatulistiwa Biennale 2022 “Kuat Akar Kuat Tanah”. Fela bersama dua panelis lainnya, Mega Nur Simanjuntak dan Annisa R. […]

Press Release Simposium Khatulistiwa 2022 – “Kuat Akar Kuat Tanah: Solidaritas Trans Nasional dan Gerakan Trans Lokal”

Gagasan tentang translokal dan trans-historis dimunculkan untuk memberi ruang bagi sejarah yang lain dengan spirit yang sama, meskipun berada dalam Kawasan di luar global selatan. Pengalaman selama menjalankan Biennale Jogja Equator (BJE) Putaran Pertama lalu menunjukkan bagaimana pentingnya merawat kepercayaan dan pengetahuan lokal, keterampilan yang didasarkan pada filsafat tentang alam dan kehidupan, serta kedaulatan masyarakat […]